Kamis, 13 Desember 2012

Duduk di Ruangan Ber-AC Lebih dari 9 Jam Berisiko Bahayakan Kesehatan


Berada di ruang terbuka dengan udara segar dan sehat bisa meningkatkan imunitas tubuh, karena sel darah putih yang bertugas melawan bakteri jahat membutuhkan oksigen untuk berfungsi efektif. Suplai oksigen dalam tubuh dalam jumlah cukup akan menjaga kesehatan tekanan darah dan detak jantung tetap sehat supaya tubuh tidak bekerja kelewat keras. 

Level oksigen dalam darah juga terkait dengan serotonin, yakni hormon yang membuat seseorang merasa bahagia/senang, yang membuat Anda akan merasa lebih nyaman dan tenang ketika berada di luar ruang yang banyak pephonan rindang. 

Sayangnya, hidup di hutan beton, alias perkotaan, membuat penghuninya menghabiskan banyak waktu dengan duduk di dalam ruang tertutup, berpendingin udara, minimal 9 jam per hari. Sepulang kerja di kantor pun akan dihabiskan beristirahat, sekitar 6-9 jam tidur di dalam ruang tertutup, dengan pendingin udara atau kipas angin supaya udara sekitar terasa lebih sejuk. 

Hal pertama yang akan digerogoti oleh kondisi ini adalah kesehatan pernapasan, termasuk radang tenggorokan, sakit kepala berulang, kerongkongan gatal, hingga gejala flu. Penyakit-penyakit di area pernapasan adalah penyakit yang paling banyak diderita kaum pekerja urban. 

Mereka yang dalam kesehariannya dihabiskan dengan duduk di ruangan berpenyejuk udara lebih dari 9 jam disarankan untuk mencoba mencari waktu mendapatkan pasokan udara segar yang sehat. Udara segar dan sehat membantu saluran udara paru-paru mengembang, melepaskan racun-racun di udara dari sistem tubuh. 

Dr Gauri Mankekar, dokter bedah di RS Hinduja, India, dikutip dari Times of India mengatakan, mesin penyejuk udara mendinginkan udara dengan proses evaporasi (penguapan). Karena caranya itulah, orang-orang yang berada di dalam ruangan berpenyejuk udara cenderung merasa kering pada membran mukusnya, seperti pada hidung dan mulut. 

Sementara, saluran napas manusia, sinus, dan kerongkongan butuh kelembapan pada membrannya agar imunitasnya bisa berfungsi baik. Dalam keadaan lembap, sel-sel imunitas tubuh mampu menangkap virus, bakteria, dan alergen. Lebih lagi, kebanyakan penyejuk udara tidak diperlengkapi dengan humidifier (pelembap udara). 

Paparan udara dingin dari mesin ini bisa merusak kulit, mengikis kemampuan elastisitas kulit, membuat kulit terasa gatal, mengelupas perlahan, hingga membuatnya terlihat menua. Kondisi dermatitis dan eksim adalah masalah kesehatan kulit yang paling sering dialami mereka yang banyak menghabiskan waktu di ruangan yang dingin, dengan udara yang didaurulang mesin, kata dermatolog Dr Sushil Tahiliani, seperti dilaporkan Times of India. 

Lebih parahnya lagi, temperatur rendah memicu pertumbuhan jamur berukuran sangat kecil (mikroskopis), yang hidup di dalam saluran dan ventilasi AC yang lembap dan penuh debu, kondisi ideal pertumbuhan jamur. 

Walau filter di dalam AC didesain untuk mencegah penyebaran bakteri dan virus, namun, seringnya, kebanyakan orang malas membersihkan filter secara rutin. Padahal, dengan akumulasi polutan setiap kali AC dinyalakan, maka filter itu bisa menjadi rumah ideal bagi bakteri. 

Di ruangan tertutup ber-AC, udara di dalamnya akan bersirkulasi setiap hari di ruang sama. Alhasil, orang di dalamnya akan menghirup virus dan cairan udara yang terinfeksi, kata dr Mankekar. Idealnya, filter di AC dibersihkan setiap bulan, menggunakan cairan kimia yang memang dikhususkan untuk melenyapkan jamur. 

Untuk mengurangi masalah kesehatan akibat terlalu lama duduk di dalam ruangan berpendingin udara, disarankan untuk mencoba mengurangi waktu tidur di dalam ruang tertutup dan berpendingin udara. Bila memungkinkan, bukalah jendela, pintu, dan biarkan sinar matahari masuk ke kamar tidur Anda setiap hari. Jemur tempat tidur, bantal, guling, dan selimut secara rutin untuk mencegah terbentuknya jamur. 

Cek suhu udara di pendingin udara, umumnya, 25 derajat adalah suhu yang cukup aman untuk kebanyakan orang. Suhu ini tak akan membuat orang yang baru masuk ke dalam ruangan menjadi kaget dengan sengatan dingin. Fluktuasi suhu udara yang ekstrem dan mendadak bisa memengaruhi kesehatan persendian. 

Bila memungkinkan, bawa jaket atau penghangat tubuh untuk melindungi tubuh kala berada di ruangan ber-AC. Bila memungkinkan, gunakan pelembap udara (humidifier) hangat di ruangan kantor. Kalau tidak memungkinkan, letakkan ember berisi air di pojok ruangan. Hal ini bisa membantu menyirkulasi udara di dalam ruangan. Ganti airnya setiap hari. Pastikan Anda selalu menghidrasi tubuh dengan minum air putih secukupnya, berjalan kaki ke luar ruangan di jam-jam yang memungkinkan untuk mendapatkan sinar matahari dan udara bersih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar