Selasa, 26 Februari 2013

Memilih Asupan Tepat untuk Tubuh


Rasa dan fungsinya sama, tapi mana dari jenis makanan dan minuman ini yang sebaiknya Anda konsumsi? Salah satunya adalah dengan memerhatikan kandungan nutrisinya.

* Susu sapi atau susu kedelai? 
Sebagian orang lebih memilih mengonsumsi susu kedelai ketimbang susu sapi karena khawatir akan membuat gemuk. 
Kalsium dan protein: Susu sapi mengandung protein dan kalsium yang bermanfaat membangun tulang yang kuat. Segelas susu sapi bisa memberikan 30 persen dari kebutuhan kalsium harian dan delapan gram protein. Kandungan kalsium ini diproduksi dalam susu hewani secara alami. Sedang pada produk susu nabati, kalsium harus ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizinya. Itu sebabnya, pada produk nabati, kandungan kalsium bisa sama bahkan lebih dari susu sapi. Sehingga, susu kedelai, susu almon, santan, atau susu biji matahari bisa memberikan 45 persen dari kebutuhan kalsium harian serta mengandung enam gram protein kedelai yang menyehatkan jantung dalam satu cangkir sajian.

Vitamin: Perbedaan kandungan nutrisi pada susu sapi dan susu kedelai membuat masing-masing memiliki kelebihan. Susu sapi memiliki sumber vitamin dan mineral, seperti kalium, fosfor, dan vitamin D. Sedangkan, secangkir susu kedelai mengandung isoflavon, tipe estrogen yang bisa mengurangi efek estrogen pada tubuh. Bagi perempuan yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, ada baiknya membatasi konsumsi estrogen dalam berbagai bentuk, termasuk makanan dan minuman mengandung kedelai. Namun, susu kedelai ini bebas laktosa, sehingga sering dijadikan pilihan bagi mereka yang alergi susu sapi.

* Madu atau gula? 
Dua jenis pemanis ini sama-sama mengandung glukosa dan fruktosa. Sayangnya, dalam proses pengolahannya, banyak kandungan dalam tebu yang rusak, seperti asam organik, protein, enzim, dan vitamin yang terkandung di dalamnya. Sedangkan madu adalah pemanis alami yang hanya mengalami pemanasan minimal. Madu juga mengandung antioksidan tertentu yang menguntungkan serta sifat antibakteri yang tidak ditemukan dalam gula.

Kalori: Satu sendok makan gula pasir atau sukrosa mengandung 46 kalori, sedangkan satu sendok makan madu alami mengandung 64 kalori. Kandungan kalori pada madu memang lebih banyak, tapi jangan lupa rasa madu yang lebih manis akan membuat Anda mengonsumsinya lebih sedikit ketimbang gula pasir. Umumnya saat Anda mencampurkan gula sebagai pemanis minuman, Anda akan menggunakan setidaknya dua sendok makan, bahkan dalam satu kaleng soda mengandung 10 sendok teh gula.

Mineral dan vitamin: Berbeda dengan madu, gula pasir lebih sedikit mengandung mineral dan vitamin. Gula kemudian memanfaatkan nutrisi tubuh untuk proses metabolisme. Ketika semua nutrisi sudah digunakan, metabolisme kolesterol dan asam lemak yang tak baik menjadi terhambat kemudian membuat kadar kolesterol naik. Inilah yang membuat orang menjadi gemuk tapi kekurangan gizi. Di sisi lain,lebah telah menambahkan enzim khusus pada madu untuk nektar yang membagi sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, yaitu dua jenis gula sederhana bagi tubuh yang bisa diserap langsung. Kalau dilihat dari kandungan nutrisinya, madu tentu lebih aman untuk kesehatan dan bisa menjaga berat badan.

* Beras merah atau beras coklat?
Kedua beras ini banyak dipilih untuk diet kalori rendah. Beras coklat adalah beras yang hanya dihilangkan sekamnya tapi tidak dipoles menjadi beras putih. Sedangkan besar merah telah dikenal sejak 2800 SM. Sejak dahulu, tabib percaya bahwa beras merah memiliki nilai medis yang dapat memulihkan rasa tenang dan damai.

Nutrisi dan kalori: Satu cangkir beras coklat mengandung 84 mg Magnesium dan mengandung asam lemak serta serat pangan yang lebih tinggi dari beras putih. Selain itu, beras coklat juga mengandung minyak dedak yang dipercaya dapat menurunkan LDL kolesterol. Sebenarnya beras coklat dan berat putih memiliki kandungan kalori, karbohidrat, dan lemak yang sama. Yang membedakan hanyalah proses penggilingan beras dengan alat pemoles, yang membuat lapisan aleuron beras akan hilang. Sedangkan beras merah mengandung karbohidrat lebih rendah dari beras putih, yaitu 75,5 gram, tapi nilai energinya justru lebih banyak, sekitar 353 kalori.

Vitamin: Beras merah mengandung protein 8,3 gram. Protein yang besar ini bisa jadi karena kandungan tiaminnya tinggi sekitar 0,31 mg. Tiamin ini berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Gizi lainnya pada beras merah adalah fosfor. Melalui proses fosforilasi, fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan pada beras coklat, terdapat GABA (Gamma Aminobutyric Acid) yang akan meningkatkan metabolisme otak yang penting bagi perkembangan otak. Beras coklat juga diproses tanpa pestisida sehingga aman dikonsumsi semua golongan mulai anak-anak sampai lansia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar