Senin, 07 Januari 2013

Nadia Hutagalung Masuk Nominasi Internasional Green Awards


Membawa nama Indonesia ke kancah internasional sebagai model, sepertinya belum cukup bagi Nadia Hutagalung. Tahun ini, ia lagi-lagi membawa nama bangsa saat menjadi tiga besar nominator International Green Awards. 

Dalam nominasi ini, dia bahkan mengalahkan nama artis Hollywood seperti George Clooney dan Penelope Cruz. Pada 20 November mendatang, pemilihan akan dilakukan di London. 

Masuknya Nadia menjadi salah satu nominator International Green Awards, tak lepas dari konsistensinya berjuang di bidang lingkungan. Lima tahun belakangan, ia aktif dalam organisasi WWF dan termasuk salah satu yang memperjuangkan event Earth Hour. Di Bali, model yang sekarang berdomisili di Singapura itu juga terlibat dalam sebuah green school. 

Baginya, persoalan lingkungan adalah persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk itu, seharusnya masyarakat tak perlu menunggu kebijakan dari pemerintah. 

“Lihatlah dunia, badai Sandy, krisis makanan. Makanan jadi makin mahal, semua terkait dengan apa yang terjadi pada lingkungan,” ungkapnya saat ditemui di Pullman Hotel, Central Park, Jumat, 9 November 2012. 

Untuk itu, menurut Nadia, manusia bukannya harus beradaptasi dan berpangku tangan menunggu gebrakan dari pemerintah. Menurutnya, setiap orang harus membuat perubahannya masing-masing dan lebih membekali diri soal perubahan lingkungan yang ‘mengancam’ nyawa manusia.



Kiprah Nadya Hutagalung di dunia internasional, tak perlu diragukan. Namanya telah tercatat secara internasional, terutama setelah dirinya menjadi tiga besar nominator'International Green Awards 2012', mengalahkan George Clooney dan Penelope Cruz.
Kini, ia juga menjadi juri sekaligus mentor dan host untuk kompetisi model terkenal, 'Asia’s Next Top Model'. "Itu untuk seluruh Asia, akan tayang di Star World. We’re doing all of the promotion right now," terangnya saat ditemui di Pullman Hotel, Central Park, Jakarta Barat.
Ia mengakui, dirinya sangat bangga dengan keterlibatannya dalam kompetisi itu. Ia bisa menjadi mentor yang menyiapkan gadis-gadis muda kelas Asia untuk masuk dalam industri model internasional. "Motivasi saya untuk bergabung dalam program ini adalah untuk memberikan pengajaran yang baik, bersama para juri lainnya," ia menambahkan.
Di sana, ia juga akan membimbing salah satu perwakilan Indonesia. Namun, itu tidak membuatnya menjadi juri yang piih kasih, hanya karena latar belakang kenegaraan yang sama. "Seperti yang lainnya, dia juga harus melewati tiap tantangan dan melakukan banyakphoto shoot. Semua punya kesempatan untuk berkembang," katanya bijaksana. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar